Kamis, 30 Mei 2013

Laporan Kegiatan Observasi ke OISCA Sukabumi




KATA PENGANTAR
                      
                   Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada hadirat Allah swt. Sholawatbeserta salam mudah-mudahan senantiasa tercurah limpahkan kepada junjungan alam yakni baginda Nabi besar Muhammad saw. Atasrahmat-Nya akhirnya penyusun dapat juga menyelesaikan sebuah makalah berupa laporan kegiatan ke OISCA pada tanggal 23 mei 2013. Laporan ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) tahun pelajaran 2012/2013.

                   OISCA adalah sebuah lembaga yang menggeluti pertanian organik, diantaranya pembuatan kompos, penyemaian, penanaman, dan mengurus tanaman organic agar senantiasa tumbuh sehat.Selain pertanian di OISCA juga terdapat pembudidayaan peternakan ayam, kambing, dan kelinci.Lokasi OISCA yang kami kunjungi adalah  pusat lembaga pertanian organic se-indonesia, tepatnya di  kab. Sukabumi.Sementara pusat lembaga pertanian organic se-dunia terdapat di jepang.

                   Banyak sekali pengalaman yang kami ambil dari kegiatan tersebut, selain ilmu yang kami dapatkan tetapi yang terpenting adalah solidaritas, kekompokan dan keakraban dalam melakasanakan kegiatan.Disana kami disuguhi pemandangan alam yang masih asri pohon-pohon nan hijau. Selain itu kami juga di berikan pengarah mengenai pembuatan kompos, yang akan menjadi bahan kajian kami ini.

                   Untuk itu kami mengucapkan banyak terimaksih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.Diantaranya,
·         Bapak Yosep Gunawan, S.pd. selaku wali kelas X MA I’anatuth Tholibin.
·         Petugas OISCA selaku pemandu, pemateri dan pengarah dalam kegiatan tersebut.
·         Rekan-rekan kelas X MA I’anatuth Tholibin.
      
                   Harapan kami selanjutnya adalah agar laporan kegiatan ini dapat diterima dengan pencapaian nilai yang baik, dan juga mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya terutama kepada generasi selanjutnya



Cidahu, 29 mei 2013

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
1.2  Tujuan Observasi
1.3  Pelaksanaan Observasi
1.4  Rumusan Masalah
BAB II GAMBARAN MENGENAI OISCA
2.1  Sejarah Singkat OISCA
2.2  Visi dan Misi OISCA
2.3  Struktur Organisasi Perusahaan
BAB III PEMBAHASAN MATERI
3.1  Pengertian Kompos
3.2  Pengertian Bokashi
3.3  Cara Membuat Kompos dan Bokashi
3.4  Manfaat Kompos dan Bokashi
3.5  Keunggulan Tai Ayam (TA)
BAB IV KESIMPULAN dan SARAN
4.1  Kesimpulan
4.2  Saran-saran
BAB V DAFTAR PUSTAKA








DAFTAR LAMPIRAN

1.      Daftar nama-nama kelompok 3
2.      Dokumentasi





BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam menanggapi suatu pembelajaran di sekolah yang selalu bersifat internal, akan membuat para siswa jenuh dalam memahami setiap pembelajaran. Untuk itu siswa perlu pembenahan diri yang senantiasa berpikir kritis nan menyenangkan dalam menangkap suatu pelajaran. Pelajaran yang bersifat ekstern akan membuat siswa berpikir dan selalu mencoba memahami setiap pelajaran dengan serius dan seksama. Hal ini dapat di rasakan oleh setiap siswa yang mengalami pembelajaran tersebut.
Keadaan siswa yang selalu dibayangi rasa cemas terhadap segala pelajaran yang dihadapinya akan membuat dirinya enggan melakukan kegiatan pembelajaran didalam kelas. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya siswa-siswa yang pulang sebelum waktunya, malasnya mengerjakan PR, tidak menghargai orang yang tengah memberikan materi dan bamyak lagi lainnya. Semua itu karena adanya metode-metode pembelajaran yang monoton, seperti halnya yang tleah disebutkan. Bahwasanya dengan metode pembelajaran yang selalu memberikan materi saja akan membuat siswa jenuh dalam memperhatikan pelajaran yang dihadapinya. Maka dari itu siswa perlu metode pembelajaran yang dapat merubah perhatian siswa tersebut, salah satu diantaranya adalah dengan diadakannya kegiatan lapangan atau prktik.
Kegiatan lapangan dan praktik ini akan senantiasa membantu metode atau cara berpikir siswa dalam menghadapi pelajarannya.

1.2. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi ke OISCA ini adalah sebagai berikut.
·         Memberikan ilmu pengetahuan tentang alam pertanian yang organik
·         Meningkatkan solidaritas antar siswa
·         Mengembalikan semangat belajar siswa
·         Meningkatkan daya ingin tahu siswa terhadap apa yang belum di ketahuinya.

1.3.  Pelaksanaan Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada,
Hari, tanggal   : kamis, 22 mei 2013
Pukul               : 07.30-13.15 WIB
Tempat            : OISCA sukabumi
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah,
·         Bagaimana sejarah OISCA Sukabumi?
·         Apa visi dan misi didirikannya OISCA?
·         Apa manfaat OISCA?
·         Apa pengertian pupuk kompos?
·         Apa pengertian bokashi?
·         Bagaimana cara pembuatan pupuk kompos dan bokashi?
·         Apa manfaat dari pupuk kompos dan okashi
·         Mengapa TA sangat diunggulkan dalam pembuatan pupuk organik?






BAB II GAMBARAN MENGENAI OISCA

2.1 Sejarah Singkat OISCA
            OISCA ( Organization of Industrial Spiritual Cultural and Advancement ) Internasional merupakan Organisasi non Pemerintah dan nir laba yang bertujuan untuk meningkatkan semangat berkarya bagi  pemuda dan pemudi bangsa tanpa melihat perbedaan Agama,suku dan budaya untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama menuju kedamaian dunia.
OISCA didirikan pada tanggal 6 Oktober 1961 oleh  Dr. Yonosuke Nakano terpilih untuk memimpin OISCA sebagai presiden pertama, setelah sebelumnya beliau banyak memprakarsai sejumlah konferensif bertaraf Internasional. Tujuan dari gerakan tersebut adalah ingin membentuk kehidupan dunia yang serasi dan masa depan kehidupan yang damai.Sektor pertanian merupakan target untama dalam pendirian OISCA International pada saat itu, mengingat setelah perang dunia ke II penduduk dunia sangat kekurangan bahan makanan secara menyeluruh sehingga  misi OISCA fokus dalam mempersiapkan sumber makanan yaitu “FOOD FIRST”
Oisca beranggotakan 29 Negara yang aktif, salah satunya ialah di Jepang. Di jepang ada 4 cabang Oisca,yaitu : NISHI NIHON TC, KANSAI TC, CHUBU TC ,dan SHIKOKU TC.
Oisca di Indonesia sejak tahun 1976 l :
- OISCA masuk ke Indonesia membantu di bidang penyuluhan dan bimbingan teknis kepada masyarakat Tawangmangu dan Cisarua, Bogor
- Bantuan gizi, droping susu dan air bersih, penimbangan balita dan pendidikan posyandu di Klaten dan Yogyakarta

Ketua Umum Oisca Indonesia
1975  – 1980   R. BENY YONO SEWOYO (Pengusaha)
1980 – 1989   AJE WITONO (Mantan Pangdam Siliwangi)
  1989   – 1993  MUCHLAS ROWI(Mantan Dubes Turki)
1993 – 1994   SUPARDJO RUSTAM (Mendagri)
1994 - 2014     WIYOGO ATMODARMINTO (Mantan Gubernur DKI Jakarta)

OISCA di Indonesia
Tahun 1980-1983
OISCA Training Center di Pondok Karya Pembangunan CibuburJakarta Timur
Tahun 1984-1986
Bekerjasama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra di Tapos, Cimanggis Bogor, Jawa Barat
Tahun 1987-1989
OISCA Training Center di Pondok Karya Pembangunan CibuburJakarta Timur

OISCA di TC Indonesia
Tahun 1990-1997
OISCA Training Center di Cigombong, Bogor, Jawa Barat bekerjasama dengan Bank Indonesia
Tahun 1997-2000
OISCA Training Center di Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat
Tahun 2001-sekarang
OISCA Training Center di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat
OISCA SUKABUMI TC  beralamat di Kp. Cimenteng RT 01/05, Desa Sukamulya,Kec. Cikembar Kab. Sukabumi,Jawa Barat-Indonesia dengan Luas 10 ha yang didalamnya terdapat bidang Pertanian, Peternakan, Permebeulan, PWO ( Pemberdayaan Wanita Oisca ) dan CFP ( Children’s Forest Program ).

2.2. Visi Dan Misi Oisca :
2.2.1.   VISI
Membentuk insan–insan mandiri, dengan tekad mandiri dan semangat berkarya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungannya.

2.2.2. MISI
Menciptakan masa depan masyarakat dunia yang damai, dengan lingkungan yang baik tanpa ada peperangan dan dapat diwariskan kepada generasi yang akan datang dan dilaksanakan secara bersama Tanpa melihat perbedaan.


2.3.      Struktur Organisasi Perusahaan
KETUA UMUM HAOI : SUTARTO SARBINI
BIDANG PERTANIAN :
1.      MANAJER PERTANIAN                             : IYUS FIRDAUS
2.      WAKIL MANAJER PERTANIAN              : ACHMAD NAPIS
3.      AGRO FORESTRY                                       : SUYADI & M.IMRON
4.      INSTRUKTUR A                                          : SYLVESTER K.D
5.      INSTRUKTUR B                                           : NOVIAN
6.      INSTRUKTUR C                                           : ACHMAD NAPIS
7.      INSTRUKTUR D                                          : USEP MULYANA
8.      SAPRODI                                                      : SUPARMAN
9.      KESISWAAN                                                : MUSLIMIN
10.  PENANGGUNG  JAWAB PEMASARAN  : MUSLIMIN
11.  PENANGGUNG  JAWAB PERSEMAIAN : MUSLIMIN
12.  PETERNAKAN                                             : BONA ABRAHAM
13.  PERALATAN                                                            : SUPARMAN
         









BAB III PEMBAHASAN MATERI

3.1. Pengertian Kompos

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
           
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi, 2005).
3.2. Pengertian Bokashi
                  Bokashi adalah pupuk organik yang dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pun pupuk susulan. Bokashi digunakan untuk segala jenis tanaman. Bahan - bahan untuk pembuatan Bokashi dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan.
3.3. Cara Membuat Kompos dan Bokashi
3.3.1. Cara Membuat Kompos
                  Bahn-bahan tang diperlukan diantaranya,
1.      Serbuk Gregaji
2.      Tai Ayam (TA)
3.      Dedak
4.      Huntan/ arang sekam
5.      Kapur
6.      Bakteri EMB.
Pembuatannya adalah dari yang paling banyak sampai yang paling sedikit dibutuhkan.
3.3.2. Cara Membuat Bekashi

               Tanah gunung diratakan dilanjutkan dengan menumpukkan kotoran ayam, ampas kedelai / ampas kelapa, bekatul, tepung ikan, kuntan. Setelah semua bahan ditumpuk, dilanjutkan dengan mengaduknya sambil dicampur air sedikit demi sedikit, sampai kadar air mencapai 50 % ( sebagai tanda, apabila dengan campuran bahan tersebut dapat menggumpal tetapi jika di buka campuran tersebut akan pecah ). Setelah bahan tercampur merata tutuplah dengan penutup yang memiliki rongga udara ( karung goni, kain ). Setiap mencapai suhu 60 % 'C Bokashi tersebut dibalik. Untuk daerah tropis seperti Indonesia, Bokashi dapat dibalik 2x sehari ( pembalikan secara merata ). Setelah kurang lebih 2 minggu bahan bokashi akan mengering dan tidak berbau, hal tersebut menandakan Bokashi telah dapat digunakan.
Catatan :
Untuk memudahkan saat pembalikan sediakanlah tempat kosong di samping tumpukan tersebut.
Fungsi dari unsur - unsur Bokashi :
  1. Kotoran Ayam  : Untuk menyuburkan tanah
  2. Tepung Ikan      : Untuk menambah rasa manis pada buah
  3. Tanah gunung : Mengatur kepadatan Bokashi dan tidak menimbulkan bau yang menyengat
  4. Bekatul              : Untuk memperbanyak timbulnya bakteri dalam proses pembuatan Bokashi dan menambah rasa manis buah
  5. Tepung tulang  : Untuk kesuburan tanah
  6. Sekam             : Menjaga kelembaban tanah
  7. Ampas kedelai : Memperbaiki struktur tanah
3.4. Manfaat Kompos dan Bekasi
3.4.1. Manfaat Kompos
Manfaat Ekonomi:
  • Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah,
  • Mengurangi volume/ukuran limbah,
  • Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan
    asalnya.
Manfaat Lingkungan:
  • Mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah atau sampah,
  • Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah.

Manfaat bagi tanah dan tanaman:
  • Meningkatkan kesuburan tanah,
  • Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah,
  • Meningkatkan kapasitas serap air tana,
  • Meningkatkan aktivitas mikroba tanah,
  • Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen),
  • Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman,
  • Mengurangi pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman,
  • Meningkatkan retensi atauketersediaan hara di dalam
    tanah.
3.4.2. Manfaat Bokashi
  1. Menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah.
  2. Meningkatkan daya tumbuh tanaman.
  3. Menghambat penyakit pada tanaman.
  4. Memperbaiki mutu buah ( menambah rasa manis dan buah tidak mudah busuk )
Kandungan unsur hara dalam Bokashi :
  1. N : 2,35 %
  2.  P : 3,58 %
  3.  K : 0,96 %
Pemberian Bokashi sebagai pupuk susulan, dosisnya dilihat dari kondisi tanaman tersebut, rata - rata 1 - 2 genggam tangan pertanaman.

2 komentar:

  1. lanjutkan....hhehhe

    mampir juga di http://julianistyartaccescomunity.blogspot.com

    BalasHapus
  2. teksnya, copy dari MS word, plash disknya hilang jadi ngak bisa di lanjut.
    sorry.... hehe :D

    kang blognya keren like that (y)

    BalasHapus