KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan kepada hadirat
Allah swt. Sholawatbeserta salam mudah-mudahan senantiasa tercurah limpahkan
kepada junjungan alam yakni baginda Nabi besar Muhammad saw. Atasrahmat-Nya
akhirnya penyusun dapat juga menyelesaikan sebuah makalah berupa laporan kegiatan
ke OISCA pada tanggal 23 mei 2013. Laporan ini adalah salah satu syarat untuk
mengikuti Ulangan Kenaikan Kelas (UKK) tahun pelajaran 2012/2013.
OISCA adalah sebuah lembaga yang menggeluti
pertanian organik, diantaranya pembuatan kompos, penyemaian, penanaman, dan
mengurus tanaman organic agar senantiasa tumbuh sehat.Selain pertanian di OISCA
juga terdapat pembudidayaan peternakan ayam, kambing, dan kelinci.Lokasi OISCA
yang kami kunjungi adalah pusat lembaga
pertanian organic se-indonesia, tepatnya di
kab. Sukabumi.Sementara pusat lembaga pertanian organic se-dunia
terdapat di jepang.
Banyak sekali pengalaman yang kami ambil dari
kegiatan tersebut, selain ilmu yang kami dapatkan tetapi yang terpenting adalah
solidaritas, kekompokan dan keakraban dalam melakasanakan kegiatan.Disana kami
disuguhi pemandangan alam yang masih asri pohon-pohon nan hijau. Selain itu
kami juga di berikan pengarah mengenai pembuatan kompos, yang akan menjadi
bahan kajian kami ini.
Untuk itu kami mengucapkan banyak terimaksih
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.Diantaranya,
·
Bapak Yosep Gunawan, S.pd. selaku wali
kelas X MA I’anatuth Tholibin.
·
Petugas OISCA selaku pemandu, pemateri dan pengarah
dalam kegiatan tersebut.
·
Rekan-rekan kelas X MA I’anatuth Tholibin.
Harapan kami selanjutnya
adalah agar laporan kegiatan ini dapat diterima dengan pencapaian nilai yang baik, dan juga
mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya
terutama kepada generasi selanjutnya
Cidahu, 29 mei 2013
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Observasi
1.3 Pelaksanaan
Observasi
1.4 Rumusan Masalah
BAB
II GAMBARAN MENGENAI OISCA
2.1 Sejarah Singkat
OISCA
2.2 Visi dan Misi
OISCA
2.3 Struktur
Organisasi Perusahaan
BAB
III PEMBAHASAN MATERI
3.1 Pengertian
Kompos
3.2 Pengertian
Bokashi
3.3 Cara Membuat
Kompos dan Bokashi
3.4 Manfaat Kompos
dan Bokashi
3.5 Keunggulan Tai
Ayam (TA)
BAB
IV KESIMPULAN dan SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran-saran
BAB
V DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Daftar nama-nama kelompok 3
2.
Dokumentasi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam menanggapi suatu pembelajaran di sekolah yang selalu bersifat
internal, akan membuat para siswa jenuh dalam memahami setiap pembelajaran.
Untuk itu siswa perlu pembenahan diri yang senantiasa berpikir kritis nan
menyenangkan dalam menangkap suatu pelajaran. Pelajaran yang bersifat ekstern
akan membuat siswa berpikir dan selalu mencoba memahami setiap pelajaran dengan
serius dan seksama. Hal ini dapat di rasakan oleh setiap siswa yang mengalami
pembelajaran tersebut.
Keadaan siswa yang selalu dibayangi rasa cemas terhadap segala
pelajaran yang dihadapinya akan membuat dirinya enggan melakukan kegiatan
pembelajaran didalam kelas. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya siswa-siswa
yang pulang sebelum waktunya, malasnya mengerjakan PR, tidak menghargai orang
yang tengah memberikan materi dan bamyak lagi lainnya. Semua itu karena adanya
metode-metode pembelajaran yang monoton, seperti halnya yang tleah disebutkan.
Bahwasanya dengan metode pembelajaran yang selalu memberikan materi saja akan
membuat siswa jenuh dalam memperhatikan pelajaran yang dihadapinya. Maka dari
itu siswa perlu metode pembelajaran yang dapat merubah perhatian siswa
tersebut, salah satu diantaranya adalah dengan diadakannya kegiatan lapangan
atau prktik.
Kegiatan lapangan dan praktik ini akan senantiasa membantu metode
atau cara berpikir siswa dalam menghadapi pelajarannya.
1.2. Tujuan Observasi
Kegiatan observasi ke OISCA
ini adalah sebagai berikut.
·
Memberikan ilmu pengetahuan tentang alam
pertanian yang organik
·
Meningkatkan solidaritas antar siswa
·
Mengembalikan semangat belajar siswa
·
Meningkatkan daya ingin tahu siswa terhadap apa
yang belum di ketahuinya.
1.3. Pelaksanaan
Observasi
Kegiatan observasi ini dilaksanakan pada,
Hari, tanggal : kamis, 22
mei 2013
Pukul :
07.30-13.15 WIB
Tempat : OISCA
sukabumi
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam kegiatan ini adalah,
·
Bagaimana sejarah OISCA Sukabumi?
·
Apa visi dan misi didirikannya OISCA?
·
Apa manfaat OISCA?
·
Apa pengertian pupuk kompos?
·
Apa pengertian bokashi?
·
Bagaimana cara pembuatan pupuk kompos dan
bokashi?
·
Apa manfaat dari pupuk kompos dan okashi
·
Mengapa TA sangat diunggulkan dalam pembuatan
pupuk organik?
BAB II GAMBARAN MENGENAI OISCA
2.1
Sejarah Singkat OISCA
OISCA ( Organization of Industrial Spiritual Cultural
and Advancement ) Internasional merupakan Organisasi non Pemerintah dan nir laba yang
bertujuan untuk meningkatkan semangat berkarya bagi pemuda dan pemudi bangsa tanpa melihat
perbedaan Agama,suku dan budaya untuk kemajuan dan kesejahteraan bersama menuju
kedamaian dunia.
OISCA
didirikan pada tanggal 6 Oktober 1961 oleh
Dr. Yonosuke Nakano terpilih untuk memimpin OISCA sebagai presiden
pertama, setelah sebelumnya beliau banyak memprakarsai sejumlah konferensif
bertaraf Internasional. Tujuan dari gerakan tersebut adalah ingin membentuk
kehidupan dunia yang serasi dan masa depan kehidupan yang damai.Sektor pertanian
merupakan target untama dalam pendirian OISCA International pada saat itu,
mengingat setelah perang dunia ke II penduduk dunia sangat kekurangan bahan
makanan secara menyeluruh sehingga misi
OISCA fokus dalam mempersiapkan sumber makanan yaitu “FOOD FIRST”
Oisca beranggotakan 29 Negara yang aktif, salah
satunya ialah di Jepang. Di jepang ada 4 cabang Oisca,yaitu : NISHI NIHON TC, KANSAI TC, CHUBU TC ,dan SHIKOKU TC.
Oisca
di Indonesia sejak tahun 1976 l :
- OISCA masuk ke
Indonesia membantu di bidang penyuluhan dan bimbingan teknis kepada masyarakat
Tawangmangu dan Cisarua, Bogor
- Bantuan gizi, droping
susu dan air bersih, penimbangan balita dan pendidikan posyandu di Klaten dan
Yogyakarta
Ketua Umum Oisca Indonesia
1975 –
1980 R. BENY YONO SEWOYO (Pengusaha)
1980 – 1989 AJE WITONO (Mantan Pangdam Siliwangi)
1989 – 1993
MUCHLAS ROWI(Mantan Dubes Turki)
1993 – 1994
SUPARDJO RUSTAM (Mendagri)
1994 - 2014 WIYOGO ATMODARMINTO (Mantan Gubernur DKI
Jakarta)
OISCA di Indonesia
Tahun 1980-1983
OISCA Training Center di Pondok Karya Pembangunan
CibuburJakarta Timur
Tahun 1984-1986
Bekerjasama dengan Yayasan Dharma Bhakti Astra di
Tapos, Cimanggis Bogor, Jawa Barat
Tahun 1987-1989
OISCA Training Center di Pondok Karya Pembangunan
CibuburJakarta Timur
OISCA di TC Indonesia
Tahun 1990-1997
OISCA Training Center di Cigombong, Bogor, Jawa Barat bekerjasama
dengan Bank Indonesia
Tahun 1997-2000
OISCA Training Center di Cidahu, Sukabumi, Jawa
Barat
Tahun 2001-sekarang
OISCA Training Center di Cikembar, Sukabumi, Jawa
Barat
OISCA SUKABUMI TC beralamat di Kp.
Cimenteng RT 01/05, Desa Sukamulya,Kec. Cikembar Kab. Sukabumi,Jawa
Barat-Indonesia dengan Luas 10 ha yang didalamnya terdapat bidang Pertanian,
Peternakan, Permebeulan, PWO ( Pemberdayaan Wanita Oisca ) dan CFP ( Children’s
Forest Program ).
2.2. Visi Dan Misi Oisca :
2.2.1.
VISI
Membentuk insan–insan mandiri, dengan tekad mandiri
dan semangat berkarya dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
lingkungannya.
2.2.2. MISI
Menciptakan masa depan masyarakat dunia yang damai,
dengan lingkungan yang baik tanpa ada peperangan dan dapat diwariskan kepada
generasi yang akan datang dan dilaksanakan secara bersama Tanpa melihat
perbedaan.
2.3. Struktur Organisasi Perusahaan
KETUA UMUM
HAOI : SUTARTO SARBINI
BIDANG PERTANIAN :
1.
MANAJER PERTANIAN :
IYUS FIRDAUS
2.
WAKIL MANAJER PERTANIAN :
ACHMAD NAPIS
3.
AGRO FORESTRY :
SUYADI & M.IMRON
4.
INSTRUKTUR A :
SYLVESTER K.D
5.
INSTRUKTUR B :
NOVIAN
6.
INSTRUKTUR C :
ACHMAD NAPIS
7.
INSTRUKTUR D :
USEP MULYANA
8.
SAPRODI :
SUPARMAN
9.
KESISWAAN :
MUSLIMIN
10. PENANGGUNG JAWAB PEMASARAN : MUSLIMIN
11. PENANGGUNG JAWAB PERSEMAIAN :
MUSLIMIN
12. PETERNAKAN :
BONA ABRAHAM
13. PERALATAN :
SUPARMAN
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
3.1. Pengertian Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan
organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap,
dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003).
Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami
penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan
bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol
proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini
meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan
aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata
persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan
alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan
mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat
pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya, di
mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton
dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah
sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh
masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk
organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi,
2005).
3.2. Pengertian Bokashi
Bokashi
adalah pupuk organik yang dapat digunakan sebagai pupuk dasar atau pun pupuk
susulan. Bokashi digunakan untuk segala jenis tanaman. Bahan - bahan untuk
pembuatan Bokashi dapat dikombinasikan sesuai kebutuhan.
3.3. Cara Membuat Kompos dan
Bokashi
3.3.1. Cara Membuat Kompos
Bahn-bahan tang diperlukan diantaranya,
1.
Serbuk Gregaji
2.
Tai Ayam (TA)
3.
Dedak
4.
Huntan/ arang sekam
5.
Kapur
6.
Bakteri EMB.
Pembuatannya adalah dari yang paling banyak
sampai yang paling sedikit dibutuhkan.
3.3.2. Cara Membuat Bekashi
Tanah gunung diratakan dilanjutkan dengan menumpukkan kotoran ayam, ampas kedelai / ampas kelapa, bekatul, tepung ikan, kuntan. Setelah semua bahan ditumpuk, dilanjutkan dengan mengaduknya sambil dicampur air sedikit demi sedikit, sampai kadar air mencapai 50 % ( sebagai tanda, apabila dengan campuran bahan tersebut dapat menggumpal tetapi jika di buka campuran tersebut akan pecah ). Setelah bahan tercampur merata tutuplah dengan penutup yang memiliki rongga udara ( karung goni, kain ). Setiap mencapai suhu 60 % 'C Bokashi tersebut dibalik. Untuk daerah tropis seperti Indonesia, Bokashi dapat dibalik 2x sehari ( pembalikan secara merata ). Setelah kurang lebih 2 minggu bahan bokashi akan mengering dan tidak berbau, hal tersebut menandakan Bokashi telah dapat digunakan.
Catatan :
Untuk memudahkan saat pembalikan sediakanlah tempat kosong di samping tumpukan tersebut.
Fungsi dari unsur - unsur Bokashi :
- Kotoran Ayam : Untuk menyuburkan tanah
- Tepung Ikan : Untuk menambah rasa manis pada buah
- Tanah gunung : Mengatur kepadatan Bokashi dan tidak menimbulkan bau yang menyengat
- Bekatul : Untuk memperbanyak timbulnya bakteri dalam proses pembuatan Bokashi dan menambah rasa manis buah
- Tepung tulang : Untuk kesuburan tanah
- Sekam : Menjaga kelembaban tanah
- Ampas kedelai : Memperbaiki struktur tanah
3.4. Manfaat Kompos dan Bekasi
3.4.1. Manfaat Kompos
Manfaat Ekonomi:
- Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah,
- Mengurangi volume/ukuran limbah,
- Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari
pada bahan
asalnya.
Manfaat Lingkungan:
- Mengurangi polusi udara akibat pembakaran limbah atau sampah,
- Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan sampah.
Manfaat bagi tanah dan tanaman:
- Meningkatkan kesuburan tanah,
- Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah,
- Meningkatkan kapasitas serap air tana,
- Meningkatkan aktivitas mikroba tanah,
- Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen),
- Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman,
- Mengurangi pertumbuhan atau serangan penyakit tanaman,
- Meningkatkan retensi atauketersediaan hara di
dalam
tanah.
3.4.2. Manfaat Bokashi
- Menyuburkan dan memperbaiki struktur tanah.
- Meningkatkan daya tumbuh tanaman.
- Menghambat penyakit pada tanaman.
- Memperbaiki mutu buah ( menambah rasa manis dan buah tidak mudah busuk )
Kandungan unsur hara dalam Bokashi :
- N : 2,35 %
- P : 3,58 %
- K : 0,96 %
Pemberian Bokashi sebagai pupuk
susulan, dosisnya dilihat dari kondisi tanaman tersebut, rata - rata 1 - 2
genggam tangan pertanaman.
lanjutkan....hhehhe
BalasHapusmampir juga di http://julianistyartaccescomunity.blogspot.com
teksnya, copy dari MS word, plash disknya hilang jadi ngak bisa di lanjut.
BalasHapussorry.... hehe :D
kang blognya keren like that (y)